Di dunia Web3, pengalaman pengguna tampak sederhana:扫码、连接、签名一气呵成。然而, bagi pengembang Dompet, setiap koneksi menyimpan banyak tantangan teknis.
Tantangan ini termasuk mengatasi masalah kompatibilitas antara berbagai blockchain, menyinkronkan granularitas otorisasi dan antarmuka, memelihara siklus hidup sesi, menghadapi masalah keterlambatan dan pemulihan koneksi pada jaringan relay, serta memperbarui jejak perilaku pengguna dan status izin. Dengan peluncuran versi Sign v2 dari WalletConnect, tantangan teknis ini menjadi semakin kompleks.
Jadi, mengapa pengembang Dompet harus mengikuti langkah-langkah pembaruan WalletConnect? Alasannya cukup sederhana: jika tidak memperbarui, Dompet tidak akan dapat terhubung dengan aplikasi terdesentralisasi arus utama (dApp), tidak dapat mendukung Session otorisasi multi-rantai, dan tidak dapat menyediakan pengalaman koneksi yang dapat disesuaikan. Situasi ini mirip dengan aplikasi smartphone yang harus disesuaikan dengan sistem iOS atau Android terbaru, jika Dompet tidak melakukan pembaruan sinkron dengan protokol koneksi, maka bisa menghadapi risiko terpinggirkan di pasar.
Sebenarnya, WalletConnect telah melampaui peran protokol semata, berevolusi menjadi standar adaptasi untuk ekosistem dompet. Sign v2-nya menyediakan solusi standar untuk perilaku koneksi, modul izin Session menjadi antarmuka untuk sistem otorisasi, jaringan Relay memastikan status dompet tetap aktif, dan sistem Verify membangun jembatan untuk verifikasi kepercayaan pengguna.
Bagi pengembang dompet, ini adalah pilihan yang sulit: jika tidak mengintegrasikan standar terbaru, pengalaman pengguna akan terpengaruh; jika integrasi terlalu lambat, maka mungkin kehilangan pangsa pasar. Dalam ekosistem Web3 yang berkembang pesat ini, beradaptasi dengan standar baru secara tepat waktu telah menjadi kunci untuk kelangsungan hidup dan perkembangan dompet.
Menghadapi tantangan ini, tim pengembang Dompet perlu terus meningkatkan kemampuan teknis, mengoptimalkan desain produk, untuk memberikan pengalaman interaksi Web3 yang lancar dan nyaman bagi pengguna sambil menjamin keamanan. Pada saat yang sama, mereka juga perlu memperhatikan evolusi standar industri untuk memastikan produk mereka tetap kompetitif.
Seiring dengan kemajuan teknologi Web3 yang terus berlanjut, kita dapat memprediksi bahwa peran dompet di masa depan akan semakin penting, bukan hanya sebagai pintu masuk pengguna ke dunia blockchain, tetapi juga akan menjadi pusat penghubung berbagai layanan terdesentralisasi. Dalam proses ini, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi, pengalaman pengguna, dan keamanan, akan menjadi masalah yang perlu dipikirkan dan dipecahkan secara terus-menerus oleh setiap tim pengembang dompet.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di dunia Web3, pengalaman pengguna tampak sederhana:扫码、连接、签名一气呵成。然而, bagi pengembang Dompet, setiap koneksi menyimpan banyak tantangan teknis.
Tantangan ini termasuk mengatasi masalah kompatibilitas antara berbagai blockchain, menyinkronkan granularitas otorisasi dan antarmuka, memelihara siklus hidup sesi, menghadapi masalah keterlambatan dan pemulihan koneksi pada jaringan relay, serta memperbarui jejak perilaku pengguna dan status izin. Dengan peluncuran versi Sign v2 dari WalletConnect, tantangan teknis ini menjadi semakin kompleks.
Jadi, mengapa pengembang Dompet harus mengikuti langkah-langkah pembaruan WalletConnect? Alasannya cukup sederhana: jika tidak memperbarui, Dompet tidak akan dapat terhubung dengan aplikasi terdesentralisasi arus utama (dApp), tidak dapat mendukung Session otorisasi multi-rantai, dan tidak dapat menyediakan pengalaman koneksi yang dapat disesuaikan. Situasi ini mirip dengan aplikasi smartphone yang harus disesuaikan dengan sistem iOS atau Android terbaru, jika Dompet tidak melakukan pembaruan sinkron dengan protokol koneksi, maka bisa menghadapi risiko terpinggirkan di pasar.
Sebenarnya, WalletConnect telah melampaui peran protokol semata, berevolusi menjadi standar adaptasi untuk ekosistem dompet. Sign v2-nya menyediakan solusi standar untuk perilaku koneksi, modul izin Session menjadi antarmuka untuk sistem otorisasi, jaringan Relay memastikan status dompet tetap aktif, dan sistem Verify membangun jembatan untuk verifikasi kepercayaan pengguna.
Bagi pengembang dompet, ini adalah pilihan yang sulit: jika tidak mengintegrasikan standar terbaru, pengalaman pengguna akan terpengaruh; jika integrasi terlalu lambat, maka mungkin kehilangan pangsa pasar. Dalam ekosistem Web3 yang berkembang pesat ini, beradaptasi dengan standar baru secara tepat waktu telah menjadi kunci untuk kelangsungan hidup dan perkembangan dompet.
Menghadapi tantangan ini, tim pengembang Dompet perlu terus meningkatkan kemampuan teknis, mengoptimalkan desain produk, untuk memberikan pengalaman interaksi Web3 yang lancar dan nyaman bagi pengguna sambil menjamin keamanan. Pada saat yang sama, mereka juga perlu memperhatikan evolusi standar industri untuk memastikan produk mereka tetap kompetitif.
Seiring dengan kemajuan teknologi Web3 yang terus berlanjut, kita dapat memprediksi bahwa peran dompet di masa depan akan semakin penting, bukan hanya sebagai pintu masuk pengguna ke dunia blockchain, tetapi juga akan menjadi pusat penghubung berbagai layanan terdesentralisasi. Dalam proses ini, bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi, pengalaman pengguna, dan keamanan, akan menjadi masalah yang perlu dipikirkan dan dipecahkan secara terus-menerus oleh setiap tim pengembang dompet.