Bidang aset kripto sekali lagi mengguncang, sebuah kontroversi tentang pembekuan aset menarik perhatian luas di dalam dan luar industri. Baru-baru ini, proyek kripto World Liberty Financial (WLFI) yang didukung oleh keluarga Trump mengambil langkah mencolok dengan memasukkan alamat dompet pendiri TRON, Sun Yuchen, dalam daftar hitam. Keputusan ini menyebabkan lebih dari 100 juta USD WLFI Token yang telah dibuka kuncinya dan sejumlah miliaran Token yang terikat dalam posisi lock-up dibekukan.
Penyebab kejadian ini tampaknya berasal dari alamat dompet Sun Yuchen yang mentransfer sekitar 9 juta USD dalam Token WLFI. Tindakan ini memicu reaksi hebat di pasar, dengan harga Token WLFI turun drastis, mengalami penurunan hingga 13,8% dalam 24 jam. Menghadapi skeptisisme, Sun Yuchen memberi tanggapan, menyatakan bahwa alamatnya hanya melakukan sejumlah kecil pengujian deposit rendah dan operasi penyebaran alamat, tanpa melibatkan transaksi jual beli yang substansial, menekankan bahwa operasi ini tidak akan berdampak signifikan pada pasar.
Namun, masih ada banyak suara skeptis di komunitas, beberapa orang berspekulasi bahwa Sun Yuchen mungkin telah melakukan serangkaian operasi kompleks, termasuk memanfaatkan kegiatan penyimpanan koin di bursa HTX dan platform Binance, untuk melakukan transfer dana yang aman. Spekulasi yang belum terverifikasi ini semakin memperburuk kecemasan pasar.
Peristiwa ini tidak hanya berdampak pada reputasi pribadi Sun Yuchen, tetapi juga memicu diskusi mendalam di kalangan industri mengenai kepatuhan keuangan terdesentralisasi (DeFi). DeFi selalu menarik investor dengan karakteristik terdesentralisasi dan tidak dapat diubah, namun praktik pihak proyek yang dapat membekukan aset pengguna secara sepihak, mengungkapkan masalah potensial dalam mekanisme tata kelola DeFi. Ini membuat banyak investor mulai meragukan esensi terdesentralisasi dan keamanan aset DeFi, dan juga dianggap oleh beberapa pengamat sebagai contoh klasik risiko "stigmatisasi" yang dihadapi DeFi.
Kontroversi ini tidak hanya mencerminkan kompleksitas pasar Aset Kripto, tetapi juga menyoroti tantangan yang dihadapi teknologi blockchain dalam penerapan praktis. Seiring perkembangan situasi, diskusi di industri mengenai mekanisme tata kelola proyek DeFi, transparansi, dan perlindungan hak pengguna mungkin akan semakin mendalam, yang dapat mendorong seluruh industri menuju arah yang lebih matang dan teratur.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
25 Suka
Hadiah
25
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CrashHotline
· 9jam yang lalu
suckers satu demi satu
Lihat AsliBalas0
ChainChef
· 09-06 16:41
Pertunjukan yang bagus dimulai.
Lihat AsliBalas0
ShíXūnYúnTéng
· 09-06 00:49
MAIGA adalah platform agen AI DeFi asli Web3, baru-baru ini mengumpulkan dana sebesar 200 juta USD, telah melayani lebih dari 1 juta pengguna, memfasilitasi lebih dari 7 juta transaksi, dengan volume mencapai 46 juta USD. Platform ini menyediakan alat sinyal perdagangan AI dan berencana untuk meluncurkan model Token untuk memberikan hadiah kepada pengguna.
Bidang aset kripto sekali lagi mengguncang, sebuah kontroversi tentang pembekuan aset menarik perhatian luas di dalam dan luar industri. Baru-baru ini, proyek kripto World Liberty Financial (WLFI) yang didukung oleh keluarga Trump mengambil langkah mencolok dengan memasukkan alamat dompet pendiri TRON, Sun Yuchen, dalam daftar hitam. Keputusan ini menyebabkan lebih dari 100 juta USD WLFI Token yang telah dibuka kuncinya dan sejumlah miliaran Token yang terikat dalam posisi lock-up dibekukan.
Penyebab kejadian ini tampaknya berasal dari alamat dompet Sun Yuchen yang mentransfer sekitar 9 juta USD dalam Token WLFI. Tindakan ini memicu reaksi hebat di pasar, dengan harga Token WLFI turun drastis, mengalami penurunan hingga 13,8% dalam 24 jam. Menghadapi skeptisisme, Sun Yuchen memberi tanggapan, menyatakan bahwa alamatnya hanya melakukan sejumlah kecil pengujian deposit rendah dan operasi penyebaran alamat, tanpa melibatkan transaksi jual beli yang substansial, menekankan bahwa operasi ini tidak akan berdampak signifikan pada pasar.
Namun, masih ada banyak suara skeptis di komunitas, beberapa orang berspekulasi bahwa Sun Yuchen mungkin telah melakukan serangkaian operasi kompleks, termasuk memanfaatkan kegiatan penyimpanan koin di bursa HTX dan platform Binance, untuk melakukan transfer dana yang aman. Spekulasi yang belum terverifikasi ini semakin memperburuk kecemasan pasar.
Peristiwa ini tidak hanya berdampak pada reputasi pribadi Sun Yuchen, tetapi juga memicu diskusi mendalam di kalangan industri mengenai kepatuhan keuangan terdesentralisasi (DeFi). DeFi selalu menarik investor dengan karakteristik terdesentralisasi dan tidak dapat diubah, namun praktik pihak proyek yang dapat membekukan aset pengguna secara sepihak, mengungkapkan masalah potensial dalam mekanisme tata kelola DeFi. Ini membuat banyak investor mulai meragukan esensi terdesentralisasi dan keamanan aset DeFi, dan juga dianggap oleh beberapa pengamat sebagai contoh klasik risiko "stigmatisasi" yang dihadapi DeFi.
Kontroversi ini tidak hanya mencerminkan kompleksitas pasar Aset Kripto, tetapi juga menyoroti tantangan yang dihadapi teknologi blockchain dalam penerapan praktis. Seiring perkembangan situasi, diskusi di industri mengenai mekanisme tata kelola proyek DeFi, transparansi, dan perlindungan hak pengguna mungkin akan semakin mendalam, yang dapat mendorong seluruh industri menuju arah yang lebih matang dan teratur.