Laporan pekerjaan AS untuk bulan Agustus yang baru saja dirilis mengungkap tantangan yang dihadapi pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan terutama terkonsentrasi di sektor kesehatan, pendidikan, dan perhotelan, yang masing-masing menambahkan 34.000 dan 18.000 pekerjaan baru. Namun, sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga menunjukkan tekanan yang jelas: sektor manufaktur mengalami penurunan pekerjaan selama tiga bulan berturut-turut, dengan pengurangan 21.000 pekerjaan bulan ini; sektor konstruksi mengurangi 15.000 pekerjaan; sektor perdagangan ritel juga mengurangi 8.000 posisi. Data ini mencerminkan dampak pen抑制 yang terus berlanjut dari lingkungan suku bunga tinggi terhadap ekonomi riil.
Dalam hal tingkat pengangguran, data bulan Agustus menunjukkan bahwa tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3%, mencetak rekor tertinggi dalam hampir dua tahun. Perlu dicatat bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja sedikit meningkat menjadi 62,8%, menunjukkan bahwa lebih banyak orang mulai mencari peluang kerja. Perubahan ini memperkuat sinyal bahwa hubungan penawaran dan permintaan di pasar kerja semakin seimbang.
Data ketenagakerjaan yang lemah segera memicu harapan pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan menyesuaikan kebijakan moneter. Menurut data dari CME, pasar memperkirakan kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga pada bulan September meningkat secara signifikan, dan kemungkinan penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 basis poin sebelum bulan Desember juga meningkat. Perubahan harapan ini secara langsung menantang pernyataan sebelumnya dari Federal Reserve yang menekankan bahwa "ketahanan pasar tenaga kerja mendukung kebijakan suku bunga tinggi."
Secara keseluruhan, laporan pekerjaan ini menyoroti kerentanan ekonomi AS dalam lingkungan suku bunga tinggi, serta memberikan dasar referensi baru bagi pasar dalam menilai arah kebijakan moneter di masa depan. Dengan semakin jelasnya tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja, Federal Reserve mungkin perlu lebih berhati-hati dalam menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan pertumbuhan ekonomi dalam pengambilan kebijakan mendatang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
20 Suka
Hadiah
20
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PanicSeller
· 5jam yang lalu
Bear Market terjebak saya.
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlady
· 09-05 14:52
Terlalu sulit, sepertinya harus menurunkan suku bunga.
Lihat AsliBalas0
WhaleWatcher
· 09-05 14:49
Titik balik pasar telah muncul
Lihat AsliBalas0
Degentleman
· 09-05 14:42
Tingginya suku bunga informasi tidak menguntungkan untuk sektor riil
Lihat AsliBalas0
ser_ngmi
· 09-05 14:38
The Federal Reserve (FED) benar-benar mengecewakan
Laporan pekerjaan AS untuk bulan Agustus yang baru saja dirilis mengungkap tantangan yang dihadapi pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan terutama terkonsentrasi di sektor kesehatan, pendidikan, dan perhotelan, yang masing-masing menambahkan 34.000 dan 18.000 pekerjaan baru. Namun, sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga menunjukkan tekanan yang jelas: sektor manufaktur mengalami penurunan pekerjaan selama tiga bulan berturut-turut, dengan pengurangan 21.000 pekerjaan bulan ini; sektor konstruksi mengurangi 15.000 pekerjaan; sektor perdagangan ritel juga mengurangi 8.000 posisi. Data ini mencerminkan dampak pen抑制 yang terus berlanjut dari lingkungan suku bunga tinggi terhadap ekonomi riil.
Dalam hal tingkat pengangguran, data bulan Agustus menunjukkan bahwa tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,3%, mencetak rekor tertinggi dalam hampir dua tahun. Perlu dicatat bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja sedikit meningkat menjadi 62,8%, menunjukkan bahwa lebih banyak orang mulai mencari peluang kerja. Perubahan ini memperkuat sinyal bahwa hubungan penawaran dan permintaan di pasar kerja semakin seimbang.
Data ketenagakerjaan yang lemah segera memicu harapan pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan menyesuaikan kebijakan moneter. Menurut data dari CME, pasar memperkirakan kemungkinan Federal Reserve memangkas suku bunga pada bulan September meningkat secara signifikan, dan kemungkinan penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 basis poin sebelum bulan Desember juga meningkat. Perubahan harapan ini secara langsung menantang pernyataan sebelumnya dari Federal Reserve yang menekankan bahwa "ketahanan pasar tenaga kerja mendukung kebijakan suku bunga tinggi."
Secara keseluruhan, laporan pekerjaan ini menyoroti kerentanan ekonomi AS dalam lingkungan suku bunga tinggi, serta memberikan dasar referensi baru bagi pasar dalam menilai arah kebijakan moneter di masa depan. Dengan semakin jelasnya tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja, Federal Reserve mungkin perlu lebih berhati-hati dalam menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan pertumbuhan ekonomi dalam pengambilan kebijakan mendatang.