Baru-baru ini, polisi Hunan berhasil mengungkap sebuah kasus besar yang menggunakan perdagangan uang virtual untuk menutupi pencucian uang lintas batas, dengan total nilai transaksi mencapai 1,7 miliar yuan, dan 15 tersangka kriminal telah ditangkap.
Geng kriminal ini secara cerdik memanfaatkan perdagangan koin sebagai kedok, padahal sebenarnya mereka menyediakan layanan pencucian uang untuk aktivitas ilegal di luar negeri. Mereka memposting informasi pembelian uang virtual dengan harga tinggi melalui perangkat lunak komunikasi terenkripsi luar negeri, menarik "kannon" untuk menyediakan kartu bank dengan tawaran menggoda yang lebih tinggi dari harga pasar.
Investigasi menunjukkan bahwa kelompok ini menghasilkan aliran bank sebesar 170 juta yuan dalam waktu singkat enam bulan, melibatkan lebih dari 20 provinsi dan kota di seluruh negeri. Mereka menerapkan saluran pencucian uang yang rumit dengan empat tingkat: pertama, dana ilegal dari luar negeri dipindahkan ke "akun orang" di dalam negeri; kedua, melalui "tim pengalihan", dana disebar ke dalam kartu tingkat dua; ketiga, "pengemudi" menarik tunai di tengah malam; terakhir, "backpacker" menyetor uang tunai ke lembaga keuangan bawah tanah, menukarnya dengan USDT sebelum mengalirkannya kembali ke luar negeri.
Jaringan pencucian uang yang dirancang dengan cermat ini tidak hanya besar, tetapi juga sangat tersembunyi. Pelaku kejahatan sering beroperasi antara pukul 2 hingga 5 pagi, dan setiap kali mereka mengganti beberapa mesin ATM untuk menghindari pengawasan.
Polisi menyita sejumlah besar alat kejahatan di lokasi kejadian, termasuk 52 kartu bank, 15 ponsel, 1 tablet, 3 mesin penghitung uang, serta catatan berisi berbagai informasi akun.
Saat ini, semua 15 tersangka kriminal telah diambil tindakan penegakan hukum secara pidana. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi sedang berusaha menggali lebih dalam rincian kasus dan memperluas ruang lingkup penyelidikan.
Kasus ini mengungkapkan potensi risiko bahwa perdagangan uang virtual dapat disalahgunakan untuk kegiatan ilegal, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh otoritas regulasi. Seiring dengan perkembangan pasar cryptocurrency yang terus berlanjut, bagaimana mencapai keseimbangan antara mendorong inovasi keuangan dan mencegah risiko keuangan menjadi masalah yang mendesak untuk dipecahkan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MEVHunterZhang
· 3jam yang lalu
Apakah ini akan mempengaruhi harga koin??
Lihat AsliBalas0
Rugman_Walking
· 09-08 09:51
Geng anak-anak ini terlalu kejam.
Lihat AsliBalas0
hodl_therapist
· 09-08 09:50
Permainan ini terlalu amatir dan skala nya kecil.
Lihat AsliBalas0
LiquidityWizard
· 09-08 09:44
sebenarnya, ROI mereka yang disesuaikan dengan risiko cukup tidak efisien smh
Lihat AsliBalas0
GasBankrupter
· 09-08 09:23
investor ritel ini terjebak parah, kalau tidak sayang uang ya main di dunia kripto
Baru-baru ini, polisi Hunan berhasil mengungkap sebuah kasus besar yang menggunakan perdagangan uang virtual untuk menutupi pencucian uang lintas batas, dengan total nilai transaksi mencapai 1,7 miliar yuan, dan 15 tersangka kriminal telah ditangkap.
Geng kriminal ini secara cerdik memanfaatkan perdagangan koin sebagai kedok, padahal sebenarnya mereka menyediakan layanan pencucian uang untuk aktivitas ilegal di luar negeri. Mereka memposting informasi pembelian uang virtual dengan harga tinggi melalui perangkat lunak komunikasi terenkripsi luar negeri, menarik "kannon" untuk menyediakan kartu bank dengan tawaran menggoda yang lebih tinggi dari harga pasar.
Investigasi menunjukkan bahwa kelompok ini menghasilkan aliran bank sebesar 170 juta yuan dalam waktu singkat enam bulan, melibatkan lebih dari 20 provinsi dan kota di seluruh negeri. Mereka menerapkan saluran pencucian uang yang rumit dengan empat tingkat: pertama, dana ilegal dari luar negeri dipindahkan ke "akun orang" di dalam negeri; kedua, melalui "tim pengalihan", dana disebar ke dalam kartu tingkat dua; ketiga, "pengemudi" menarik tunai di tengah malam; terakhir, "backpacker" menyetor uang tunai ke lembaga keuangan bawah tanah, menukarnya dengan USDT sebelum mengalirkannya kembali ke luar negeri.
Jaringan pencucian uang yang dirancang dengan cermat ini tidak hanya besar, tetapi juga sangat tersembunyi. Pelaku kejahatan sering beroperasi antara pukul 2 hingga 5 pagi, dan setiap kali mereka mengganti beberapa mesin ATM untuk menghindari pengawasan.
Polisi menyita sejumlah besar alat kejahatan di lokasi kejadian, termasuk 52 kartu bank, 15 ponsel, 1 tablet, 3 mesin penghitung uang, serta catatan berisi berbagai informasi akun.
Saat ini, semua 15 tersangka kriminal telah diambil tindakan penegakan hukum secara pidana. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi sedang berusaha menggali lebih dalam rincian kasus dan memperluas ruang lingkup penyelidikan.
Kasus ini mengungkapkan potensi risiko bahwa perdagangan uang virtual dapat disalahgunakan untuk kegiatan ilegal, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh otoritas regulasi. Seiring dengan perkembangan pasar cryptocurrency yang terus berlanjut, bagaimana mencapai keseimbangan antara mendorong inovasi keuangan dan mencegah risiko keuangan menjadi masalah yang mendesak untuk dipecahkan.