Baru-baru ini, analis Morgan Stanley mengemukakan pandangan baru tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Menurut prediksi mereka, The Federal Reserve (FED) mungkin akan menerapkan penurunan suku bunga sebesar 25 poin dasar pada bulan September, bukan 50 poin dasar seperti yang sebelumnya diperkirakan oleh pasar. Penilaian ini terutama didasarkan pada dua faktor kunci: kinerja pasar tenaga kerja yang lemah dan tingkat inflasi yang masih tinggi.
Para analis percaya bahwa meskipun data ketenagakerjaan menunjukkan tanda-tanda pelemahan momentum pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi masih ada, yang membuat The Federal Reserve (FED) menghadapi dilema dalam merumuskan kebijakan moneter. Di satu sisi, mereka perlu menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi; di sisi lain, mereka juga tidak bisa mengabaikan risiko yang ditimbulkan oleh inflasi.
Perlu dicatat bahwa para analis memperkirakan risiko resesi saat ini mendekati 40%. Namun, pasar tampaknya relatif optimis terhadap risiko pertumbuhan, hanya sedikit mengalami penurunan. Perbedaan pandangan ini dapat mempengaruhi tren pasar dan keputusan investasi di masa depan.
Mengenai masalah independensi The Federal Reserve (FED), para analis menyatakan bahwa meskipun baru-baru ini ada beberapa tekanan politik, kemampuan pengambilan keputusan independen The Federal Reserve (FED) tetap terjaga. Hal ini sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan efektivitas kebijakan moneter.
Akhirnya, para analis menunjukkan bahwa jika kelemahan ekonomi hanya fenomena sementara, maka jalur kebijakan pelonggaran The Federal Reserve (FED) mungkin akan relatif moderat. Dalam kasus ini, aset berisiko mungkin akan mengalami penurunan terbatas, sementara dolar berpotensi menguat. Prediksi ini memberikan wawasan pasar yang penting bagi para investor, membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, analis Morgan Stanley mengemukakan pandangan baru tentang arah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Menurut prediksi mereka, The Federal Reserve (FED) mungkin akan menerapkan penurunan suku bunga sebesar 25 poin dasar pada bulan September, bukan 50 poin dasar seperti yang sebelumnya diperkirakan oleh pasar. Penilaian ini terutama didasarkan pada dua faktor kunci: kinerja pasar tenaga kerja yang lemah dan tingkat inflasi yang masih tinggi.
Para analis percaya bahwa meskipun data ketenagakerjaan menunjukkan tanda-tanda pelemahan momentum pertumbuhan ekonomi, tekanan inflasi masih ada, yang membuat The Federal Reserve (FED) menghadapi dilema dalam merumuskan kebijakan moneter. Di satu sisi, mereka perlu menurunkan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi; di sisi lain, mereka juga tidak bisa mengabaikan risiko yang ditimbulkan oleh inflasi.
Perlu dicatat bahwa para analis memperkirakan risiko resesi saat ini mendekati 40%. Namun, pasar tampaknya relatif optimis terhadap risiko pertumbuhan, hanya sedikit mengalami penurunan. Perbedaan pandangan ini dapat mempengaruhi tren pasar dan keputusan investasi di masa depan.
Mengenai masalah independensi The Federal Reserve (FED), para analis menyatakan bahwa meskipun baru-baru ini ada beberapa tekanan politik, kemampuan pengambilan keputusan independen The Federal Reserve (FED) tetap terjaga. Hal ini sangat penting untuk menjaga kredibilitas dan efektivitas kebijakan moneter.
Akhirnya, para analis menunjukkan bahwa jika kelemahan ekonomi hanya fenomena sementara, maka jalur kebijakan pelonggaran The Federal Reserve (FED) mungkin akan relatif moderat. Dalam kasus ini, aset berisiko mungkin akan mengalami penurunan terbatas, sementara dolar berpotensi menguat. Prediksi ini memberikan wawasan pasar yang penting bagi para investor, membantu mereka membuat keputusan yang lebih bijak dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini.