Baru-baru ini, data awal benchmark pekerjaan non-pertanian yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengejutkan pasar. Data menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan berkurang 911.000, jauh di bawah ekspektasi dan nilai sebelumnya, memicu perhatian luas di pasar.
Data pekerjaan non-pertanian adalah indikator komprehensif yang mencakup berbagai aspek seperti tingkat pekerjaan, yang terutama diperoleh dari survei perusahaan dan rumah tangga. Setiap tahun, data ini harus dibandingkan dengan Survei Gaji Pekerjaan Kuartalan (QCEW) untuk melakukan perbaikan benchmark.
Alasan utama penurunan besar data kali ini ada tiga poin: Pertama, 'model kelahiran-kematian' mengalami distorsi, yang mengakibatkan estimasi pekerjaan yang diciptakan oleh perusahaan baru terlalu tinggi; Kedua, penurunan jumlah imigran ilegal, yang menyebabkan populasi tenaga kerja terhitung terlalu tinggi; Terakhir, karena faktor-faktor seperti perubahan teknologi, jumlah pekerjaan baru yang sebenarnya diciptakan oleh perusahaan berkurang.
Dampak dari perbaikan data ini sangat luas. Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sebenarnya lebih lemah daripada yang diperkirakan sebelumnya, dengan jumlah pekerjaan baru yang sebenarnya ditambahkan dalam 12 bulan terakhir lebih sedikit 910.000 dibandingkan dengan statistik yang sebelumnya. Ini mungkin akan berdampak negatif pada ekonomi makro, terutama dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi melalui pembatasan konsumsi.
Dalam hal pasar keuangan, data ini dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Secara teori, ini dapat menyebabkan dolar melemah, memberikan dukungan pada harga logam mulia seperti emas dan perak.
Meskipun reaksi pasar terhadap data ini relatif terkontrol, investor perlu memantau perubahan kebijakan dengan seksama di masa depan dan menyesuaikan strategi investasi mereka. Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat juga mungkin perlu mengambil langkah-langkah baru untuk menstabilkan ekonomi dan mencegah kemungkinan penurunan ekonomi.
Revisi besar-besaran terhadap data pekerjaan ini tidak diragukan lagi telah memberikan bayangan pada prospek ekonomi AS, dan semua pihak akan terus memantau perkembangan selanjutnya serta dampaknya terhadap ekonomi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
staking_gramps
· 19jam yang lalu
Dollar akan big dump.
Lihat AsliBalas0
SatoshiNotNakamoto
· 19jam yang lalu
Data sangat tidak masuk akal.
Lihat AsliBalas0
PanicSeller69
· 19jam yang lalu
Data tidak menunjukkan hasil yang baik, beli emas
Lihat AsliBalas0
GasBankrupter
· 20jam yang lalu
informasi tidak menguntungkan sempurna get on board kesempatan
Baru-baru ini, data awal benchmark pekerjaan non-pertanian yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengejutkan pasar. Data menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan berkurang 911.000, jauh di bawah ekspektasi dan nilai sebelumnya, memicu perhatian luas di pasar.
Data pekerjaan non-pertanian adalah indikator komprehensif yang mencakup berbagai aspek seperti tingkat pekerjaan, yang terutama diperoleh dari survei perusahaan dan rumah tangga. Setiap tahun, data ini harus dibandingkan dengan Survei Gaji Pekerjaan Kuartalan (QCEW) untuk melakukan perbaikan benchmark.
Alasan utama penurunan besar data kali ini ada tiga poin: Pertama, 'model kelahiran-kematian' mengalami distorsi, yang mengakibatkan estimasi pekerjaan yang diciptakan oleh perusahaan baru terlalu tinggi; Kedua, penurunan jumlah imigran ilegal, yang menyebabkan populasi tenaga kerja terhitung terlalu tinggi; Terakhir, karena faktor-faktor seperti perubahan teknologi, jumlah pekerjaan baru yang sebenarnya diciptakan oleh perusahaan berkurang.
Dampak dari perbaikan data ini sangat luas. Ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sebenarnya lebih lemah daripada yang diperkirakan sebelumnya, dengan jumlah pekerjaan baru yang sebenarnya ditambahkan dalam 12 bulan terakhir lebih sedikit 910.000 dibandingkan dengan statistik yang sebelumnya. Ini mungkin akan berdampak negatif pada ekonomi makro, terutama dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi melalui pembatasan konsumsi.
Dalam hal pasar keuangan, data ini dapat mempengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Secara teori, ini dapat menyebabkan dolar melemah, memberikan dukungan pada harga logam mulia seperti emas dan perak.
Meskipun reaksi pasar terhadap data ini relatif terkontrol, investor perlu memantau perubahan kebijakan dengan seksama di masa depan dan menyesuaikan strategi investasi mereka. Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat juga mungkin perlu mengambil langkah-langkah baru untuk menstabilkan ekonomi dan mencegah kemungkinan penurunan ekonomi.
Revisi besar-besaran terhadap data pekerjaan ini tidak diragukan lagi telah memberikan bayangan pada prospek ekonomi AS, dan semua pihak akan terus memantau perkembangan selanjutnya serta dampaknya terhadap ekonomi global.